Sabtu, 31 Januari 2015

SANG PENDAKI..

     


1. Dia Terbiasa Menetapkan Target

Dia tahu apa tujuan akhirnya
Dia tahu apa tujuan akhirnya via ase7adventure.files.wordpress.com
Orang yang sukses adalah mereka yang berani menetapkan target dan mematuhinya. Ya iya juga sih, apa gunanya target tinggi tapi gak ada usaha untuk menjangkaunya? Pendaki gunung sudah akrab dengan kebiasaan yang satu ini. Mereka terbiasa menetapkan tujuan akhir yang harus dicapai dalam setiap pendakian.
Sebelum pendakian dimulai, dia akan memperhitungkan waktu dan tenaga yang dimiliki kemudian menyesuaikannya dengan rute yang akan dihadapi. Dia bisa dengan tepat menetapkan target sesuai sumber daya. Kemampuan ini oke banget jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu gak perlu khawatir punya pacar selo yang gak punya target dalam hidup kalau pacaran sama pendaki gunung.


2. Punya Semangat Untuk Mengalahkan Diri Sendiri

Batasan diri sendiri selalu bisa dikalahkan
Batasan diri sendiri selalu bisa dikalahkan via imajimaya.files.wordpress.com
Musuh terbesar seseorang sebenarnya bukan orang lain atau lingkungan di sekitarnya, melainkan dirinya sendiri. Inilah filosofi yang dipegang oleh kebanyakan pendaki gunung. Kegiatan mendaki dipahami sebagai proses mengalahkan batas diri sendiri. Menantang diri untuk mengalahkan rasa letih demi menjejakkan kaki di puncak.
Pasanganmu yang gemar mendaki gunung tahu bahwa tujuan akhirnya gak akan bisa dicapai jika dia tidak keras pada dirinya sendiri. Dalam kepalanya akan bergaung suara, “Ayo jalan 5 langkah lagi!” setiap kakinya hendak mogok minta berhenti. Dia gak mau dikalahkan oleh rasa capek, malas, lapar ataupun dingin. Dia bisa mengontrol dirinya untuk terus berjuang mengalahkan semua keengganan yang muncul dari beratnya proses pendakian.


3. Dia Pasti Rendah Hati

Pendaki yang baik tidak pernah merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Walaupun dia sudah pernah menjejakkan kaki di berbagai tanah tertinggi, dia gak akan merasa lebih baik dari mereka yang belum. Pendakian justru menyadarkan bahwa di tengah ganasnya alam, manusia itu nggak ada apa-apanya.
Walau bisa menaklukkan puncak tertinggi, tetap rendah hai
Walau bisa menaklukkan puncak tertinggi, tetap rendah hai via 1.bp.blogspot.com
Jika kamu memutuskan untuk menjalin hubungan cinta dengan seorang pendaki gunung, jangan kaget bila dia sering mengingatkanmu agar jangan merasa punya kemampuan diatas orang lain. Nggak heran sih, kebijaksanaan ini memang dia dapatkan dari semua pendakian yang pernah dilalui.
Dia sudah pernah menemui pendaki berusia lanjut yang segar bugar, dia pernah merasakan hampir mati karena hipotermia, dia juga pernah tersesat dan hanya mengandalkan insting untuk menemukan jalur yang benar. Di depan alam ciptaan Tuhan, dia sadar bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa.


4. Jiwa Berjuangnya Nggak Diragukan Lagi

Selalu mau berjuang
Selalu mau berjuang via 2.bp.blogspot.com
Apakah kamu cewek yang mengharapkan calon pasangan yang super tangguh? Atau kamu cowok yang paling males kalau dapat cewek manja? Jika memang semangat juang adalah hal yang wajib ada dalam diri calon pasanganmu, maka mengencani pendaki gunung adalah pilihan yang tepat.
Dia adalah orang yang bisa bertahan dalam situasi sulit. Rasa ingin berjuang dalam dirinya sudah tidak diragukan lagi. Pasanganmu sudah pernah merasakan telapak kakinya lecet dan sakit untuk berjalan karena rute turun yang terlalu curam. Tapi dia memaksa dirinya untuk terus berjalan. Dia sadar bahwa pilihannya hanya terus berjuang atau menunggu diselamatkan tim SAR.


5. Dia Mudah Bergaul Dengan Siapapun

Mudah bergaul dengan orang baru
Mudah bergaul dengan orang baru via s1200.photobucket.com
Pendaki gunung biasanya punya teman yang datang dari berbagai latar belakang. Selain solidaritas antar pendaki memang kuat, siapapun yang ditemui selama pendakian adalah kawan seperjuangan di alam raya. Gak jarang hubungan ini akan terus berlanjut sampai ke kehidupan normal pasca pendakian.
Kalau dia bisa langsung nyambung dengan orang yang baru ditemuinya dalam Jeep carteran menuju Ranu Pane, tentu dia gak akan kesulitan saat harus membuka percakapan dengan teman dan keluargamu. Sering mengakrabi alam membuat dia mudah bergaul dan terbuka terhadap setiap peluang untuk menjalin hubungan dengan orang baru.


6. Bisa Diandalkan

Pasangan yang bisa diandalkan adalah dia yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Dia udah gak lagi galau hidupnya mau dibawa kemana, dia sudah tahu apa yang benar-benar ingin dia lakukan dalam hidupnya. Proses mendaki gunung memberikan seseorang kesempatan untuk berdialog dengan dirinya sendiri dan menyelesaikan ganjalan dalam hati.
Mendaki membuat dia selesai menemukan diri sendiri
Mendaki membuat dia selesai menemukan diri sendiri via 4.bp.blogspot.com
Ditengah beringasnya 7 Bukit Penyesalan Gunung Rinjani, dia akan mengalami monolog dengan sisi paling jujur dalam dirinya. Sambil menahan lelah dan teriknya sengatan matahari, dia akan paham bahwa  hidup harus benar-benar diperjuangkan sesuai impian. Gak ada hidup yang pantas dijalani dengan kepuasan setengah hati.
Kamu gak perlu lagi takut kehilangan dia ditengah perjalanan, atau tiba-tiba harus banting setir 180 derajat. Dia sudah menetapkan rute yang ingin ditempuh. Bahkan jauh sebelum bertemu kamu.


7. Punya Idealisme yang Kuat

Idealismenya nggak main-main
Idealismenya nggak main-main via indrasuharto.files.wordpress.com
Idealisme, adalah kemewahan yang kerap diagungkan oleh para pendaki gunung. Hidup susah nggak masalah, asal bisa hidup dengan kepala tegak. Biasa mengakrabi ganasnya alam membuat mereka ingin menjadi sebaik-baik manusia. Mereka akan ogah ikut dalam aksi kotor demi keuntungan pribadi. Pendakian mengajarkan bahwa hidup dan mati itu jaraknya setipis seutas tali.
Memiliki pasangan seorang pendaki akan memberikanmu hidup yang sederhana, tapi penuh arti. Mereka yang belajar di alam akan menyadari bahwa jadi manusia berguna itu lebih penting daripada menumpuk harta bagi diri sendiri. Karena pada akhirnya, kamu cuma punya integritas yang bisa dibawa sampai mati.


8. Kemampuan Kalkulasinya Pasti Oke

Bisa memperhitungkan tenaga dan waktu dengan baik
Bisa memperhitungkan tenaga dan waktu dengan baik via 3.bp.blogspot.com
Suka sebel sama pasangan yang gak bisa mengatur jadwalnya sendiri? Atau kamu paling anti sama orang yang gak bisa mengatur pengeluarannya? Sama pendaki gunung, hal-hal menyebalkan yang berkaitan dengan masalah kalkulasi akan jarang kamu temui. Kegemarannya mendaki membuat dia ahli dalam membuat estimasi.
Dalam sebuah pendakian — terutama pendakian dalam tim, dia akan berhitung dengan cermat soal waktu untuk menyelesaikan tiap etape. Juga soal besarnya biaya yang harus dibayar tiap anggota tim untuk belanja logistik. Selain punya semangat juang yang tinggi, dia juga ahli dalam merencanakan sesuatu. Kualitas persiapan dan aksinya seimbang. nah loh, kurang apa lagi?


9. Luwes Tapi Efektif

Mempertimbangkan kondisi alam sebelum mendaki
Mempertimbangkan kondisi alam sebelum mendaki via lumajangsatu.com
Pendaki gunung adalah orang yang terbiasa dengan perubahan. Dia bisa dengan cepat menyesuaikan diri saat ada perubahan cuaca yang membuat perjalanan terhenti. Walau mengeluarkan kerangka tenda dan mendirikan tenda itu ribet, tapi dia gak akan mengeluh saat terpaksa harus nge-camp karena cuaca buruk.
Dia adalah pribadi yang fleksibel namun di lain sisi juga sangat efektif dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Walau harus mengubah ritme perjalanan, bukan berarti waktu pendakian molor. Dia harus tetap memperhitungkan kondisi logistik yang kian menipis. Kualitas macam ini nggak dimiliki oleh semua orang. Dan biasanya, mereka yang bisa dengan luwes membawa diri namun tetap efektif bekerja adalah mereka yang bisa sukses.


10. Tidak Mudah Terjebak Kenyamanan

Selalu ingin memperluas batas kenyamanan
Selalu ingin memperluas batas kenyamanan via 1.bp.blogspot.com
Ketika sudah mendapat posisi yang mapan, apa yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan? Menikmati dan berleha-leha, bukan? Masuk kerja- pulang sore – menunggu macet di mall – membelanjakan uang di cafe yang chic - berharap akhir pekan datang – kembali menyambangi mall di akhir pekan. Apa iya kamu mau hidupmu berakhir seperti itu?
Menjalani hubungan cinta dengan pendaki gunung akan membuatmu belajar untuk terus memperluas batas kenyamanan. Pendakian mengajarkan mereka bahwa pelajaran selalu didapat justru dari usaha mengalahkan kesulitan. Mereka akan menantangmu untuk mengalahkan batas kemampuanmu sendiri. Tanpa kamu sadari, perlahan kamu juga akan belajar bahwa kenyamanan adalah jebakan yang harus dikalahkan kalau tidak mau jadi pribadi yang tertinggal.


11. Bisa Menerimamu Apa Adanya

Bisa menerima berbagai karakter anehmu
Bisa menerima berbagai karakter anehmu via julynovita.wordpress.com
Mendaki mempertemukan dia dengan banyak tipe orang dari berbagai latar belakang. Mulai dari yang kepribadiannya hangat dan oke banget, sampai yang punya kelakuan unik dan butuh perlakuan khusus. Apalagi diatas gunung konon seseorang akan benar-benar terlihat kepribadian aslinya. Demi lancarnya perjalanan, dia akan berusaha menyesuaikan diri dengan karakter orang-orang tersebut.
Sebenarnya pacaran itu gak ubahnya sebuah pendakian. Demi bisa sukses, kamu harus pintar-pintar mengatur langkah agar sesuai dengan ritme teman seperjalanan. Bersama pasangan yang kerap mendaki gunung, kamu gak perlu khawatir dia ilfeel karena kelakuan anehmu. Kamu bisa dengan bebas menunjukkan dirimu yang sesungguhnya. Dia bisa memahami bahwa semua orang lahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.


12. Biasanya, Mereka Romantis

Gahar tapi romantis
Gahar tapi romantis via lukihermanto.com
Walau tampangnya gahar, kulitnya hitam karena keseringan terpapar matahari — tapi hati anak gunung itu lembut dan hangat. Kalau orang lain menghadiahimu dengan cokelat dan bunga atau boneka lucu, dia akan menghadiahimu foto matahari terbit di Ranu Kumbolo atau malah menuliskan namamu di puncak tertinggi Pulau Jawa. Romantis kan?


13. Dia Paham Makna “Rumah” dan “Pulang”

Dia menghargai orang-orang yang menunggunya di rumah
Dia menghargai orang-orang yang menunggunya di rumah via blogs.itb.ac.id
Seorang pendaki gunung tahu benar arti hangatnya sebuah rumah. Pada pendakian-pendakian panjangnya dia sering duduk, memandang bintang dari dataran setinggi 3000 meter diatas permukaan laut, membayangkan hangatnya rumah yang ditinggalkan. Tidak jarang rasa rindu ingin pulang jadi kekuatan saat langkahnya sudah sempoyongan dihadang trek pasir.
Dia akan menghargai makna “pulang”, “rumah” dan orang-orang yang berada di dalamnya. Beruntunglah kamu jika pada pelukmu lah dia selalu menemukan hangatnya rumah yang jadi sumber semangatnya menuntaskan pendakian.

Setelah membaca alasan diatas, masih ragu untuk menjadikan pendaki gunung sebagai pasangan yang layak mendampingimu?

PROGRAM SEKOLAH VOKASI

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1diploma 2diploma 3, dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.


ARTI VOKASI

Tampaknya istilah vokasi digunakan untuk program pendidikan menggantikan istilah profesional atau profesi.

Istilah vokasi mungkin diturunkan dari bahasa Inggris, vocation, sama artinya dengan profession. Di AS, vokasi digunakan 
untuk menyebut pengelompokan sekolah kejuruan seperti di sini. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia dipilah untuk 
akademik dan profesional atau vokasi.

Dari tingkatan S-1 sampai S-3, arahan akademik di perguruan tinggi di negeri ini lebih mapan, meluluskan jenjang 
sarjana, magister, dan doktor. Program pascasarjana untuk berbagai bidang ilmu telah berkembang lama. Sebaliknya 
untuk vokasi umumnya masih pantok sampai tingkatan D-3 dan amat jarang yang menyelenggarakan program D-4, 
apalagi program pascaprofesional atau pascavokasi. Padahal, untuk jenjang itu terbuka.

Ketika Prof Juwono Sudarsono menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pernah dikeluarkan peraturan menteri atau 
keputusan menteri yang mengatur dua jalur dalam pendidikan tinggi, yakni jalur akademik dan profesi. Pada jalur profesi 
dicantumkan dalam perundang-undangan, jumlah SKS yang harus ditempuh mahasiswa untuk mencapai jenjang D-1 
sampai D-4, bahkan dari D-4 untuk mencapai spesialis satu dan spesialis dua di tingkat pendidikan pasca masing-
masing lulusan jenjang D-4 setingkat sarjana, sedangkan spesialis satu dan spesialis dua masing-masing setingkat 
magister dan doktor.

Berbeda pelaksanaan

Sebagai pandangan umum (yang telanjur tidak benar) pelaksanaan program diploma atau katakan itu sama dengan 
program profesional atau program vokasi, menjadi ”jalan lain” untuk memasuki jalur akademik. Dari D-3, banyak lulusan 
yang tidak bekerja sesuai pendidikan vokasinya, lalu berusaha pindah jalur melanjutkan sekolah untuk mendapat jenjang 
kesarjanaan melalui jalur akademik. Bahkan, tidak sedikit yang mengambil program studi lain, meski pindah jalur ini akan 
makan banyak waktu, biaya, dan energi.

Hal ini bisa dipandang amat merugikan, baik dari segi pembiayaan perguruan tinggi, pembiayaan orangtua mahasiswa, 
maupun dari kepentingan pengembangan profesi yang seharusnya bisa ditingkatkan dengan banyaknya lulusan program 
profesional perguruan tinggi dalam profesi itu. Kondisi itu lalu seperti menjadi ”salah kaprah” sehingga keputusan suatu 
perguruan tinggi yang menutup kesempatan ”pindah jalur” tiba-tiba menjadi amat mengejutkan atau mengecewakan 
mahasiswa. Sebab, sebelumnya tidak diprogramkan bagi pelaksanaan pelanjutan jenjang D-3 ke D-4 dalam suatu 
program vokasi tertentu.

Konsekuensi mendirikan program diploma bagi suatu vokasi harus terpikirkan sampai program D-4, bahkan sampai 
pendidikan pasca untuk mencapai jenjang spesialis satu dan spesialis dua. Kenyataan lain, adanya program ekstensi 
yang merupakan pelaksanaan program ”pindah jalur” di suatu perguruan tinggi yang sama.

Program ini hendaknya ditinjau kembali jika pendidikan vokasi hendak dikembangkan dalam suatu perguruan tinggi. 
Konsekuensinya perlu dikembangkan SDM pengajarnya untuk sampai pelayanan di tingkat pasca, dengan pendidikan 
lanjutan, jika perlu ke luar negeri. Tidak berbeda dengan pengembangan SDM pengajar untuk jalur akademik dulu.

Seperti setengah hati

Pelaksanaan program pendidikan vokasi di perguruan tinggi ini seperti ”setengah hati” atau ”setengah jadi”. Mudah-
mudahan konotasi seperti itu hanya mengada-ada. Memang perlu pemikiran lebih mendalam dengan dasar, 
pembangunan negeri ini memerlukan kompetensi kesarjanaan dan keprofesionalan, bahkan untuk keprofesionalan 
dibutuhkan lebih banyak.

Seorang sarjana di suatu ilmu harus berbeda dengan seorang profesional di bidang keilmuan itu. Kompetensi seorang 
sarjana farmasi tentu berbeda dengan keprofesionalan seorang apoteker. Di bidang ilmu benih, seorang sarjana ilmu 
benih, katakan misalnya fisiolog benih, berbeda kompetensinya dengan seorang profesional produsen atau analis benih 
di industri benih.

Di bidang ilmu lain tentu bisa dilahirkan kurikulum pendidikan berbeda guna melahirkan seorang sarjana dan seorang 
profesional. Saat ini mungkin yang umumnya dipegang sebagai perbedaan adalah rasio antara jumlah pelajaran teori dan 
praktikanya. Padahal, seharusnya bukan hanya sampai sedangkal itu. Harus pula didalami apa yang akan dikerjakan 
lulusan nanti di masyarakat. Baru disusun kurikulum yang tepat. Dengan demikian, akan lebih jelas bagaimana 
kompetensi seorang sarjana dan profesional dalam suatu cabang keilmuan.

Akan lebih adil dan manusiawi jika keduanya bisa mencapai setinggi-tingginya martabat dalam hidupnya sesudah keluar 
dari pendidikan tinggi, baik sebagai sarjana maupun profesional. Semoga kondisi ”setengah hati” atau ”setengah jadi” itu 
tidak benar 100 persen.

Oleh: Sjamsoe’oed Sadjad Guru Besar Emeritus IPB
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/07/06/03000981/pendidikan.vokasi


SUNGAI NIL


Fakta Menarik tentang Sungai Nil

Berikut adalah berbagai fakta menarik tentang Sungai Nil:
1. Sungai Nil berasal dari Burundi yang terletak selatan khatulistiwa untuk kemudian mengalir ke arah utara, menyeberangi Afrika dan akhirnya bermuara ke laut Mediterania.
2. Nil merupakan salah satu sungai terpanjang di dunia. Dulu sungai ini dianggap terpanjang, namun studi terbaru menunjukkan bahwa Sungai Amazon mungkin lebih panjang dari Sungai Nil. Nil memiliki panjang sekitar 6.695 km dan mempunyai dua anak sungai.
3. Hanya 22% bagian sungai yang melewati Mesir. Negara lain yang juga dilalui Sungai Nil adalah Sudan, Burundi, Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Rwanda, dan Tanzania.
4. Kota-kota di Mesir yang dilalui Sungai Nil diantaranya adalah Kairo, Khartoum, Gondokoro, Aswan, Karnak, Thebes, dan Alexandria.
5. Sungai Nil memiliki dua anak sungai yaitu Sungai Nil Biru dan Nil Putih. Volume air Nil sebagian besar terdapat di Nil Biru yang memberikan kontribusi lebih dari 50% dari volume keseluruhan air.
Nil Putih disebut demikian karena tampak keputihan akibat adanya lumpur. Nil Putih berasal dari Danau Victoria dan Nil Biru berasal dari Danau Tana di Ethiopia. Kedua anak sungai ini bergabung menjadi satu di Sudan dan terus mengarah ke utara.
6. Anak sungai utama dari Sungai Nil Putih adalah Bahr al Ghazal dan Sungai Sobat.
7. Sumber Sungai Nil masih diperdebatkan. Umumnya orang sepakat bahwa sumber sungai ini adalah Danau Victoria yang merupakan danau terbesar di Afrika.
Namun, pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa di sisi utara danau terdapat air terjun yang disebut Ripon Falls yang memiliki lubang kecil di mana seharusnya air Sungai Nil berasal.
Namun hal ini tidak bisa dijadikan fakta yang kuat karena terdapat banyak sungai yang mengalir ke Danau Victoria.
Hingga akhirnya, Sungai Kagera dan anak sungainya yang disebut Ruvubu yang berada di Burundi dianggap sebagai sumber Sungai Nil.
8. Nil juga memainkan peran penting dalam pembangunan Piramida. Blok batu yang digunakan untuk piramida, kemungkinan dipindahkan ke lokasi melalui Sungai Nil.
9. Selain karunia yang dibawanya, Sungai Nil juga bisa memberikan petaka berupa banjir besar yang menenggelamkan sekaligus merendam pemukiman serta lahan pertanian.
Untuk itu, pemerintah Mesir membangun bendungan Aswan untuk mengendalikan banjir yang diakibatkan amukan Nil.
10. Bendungan Aswan terletak di seberang Sungai Nil di Aswan, Mesir. Sebuah bendungan baru yang disebut High Dam dibangun antara tahun 1960 dan 1970.
Bendungan ini memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian serta kebudayaan Mesir.
Kedua bendungan tersebut berfungsi membantu penanganan banjir dan melindungi lahan pertanian, terutama tanaman kapas.
11. Nil merupakan rumah bagi spesies buaya mematikan yang tinggal di tepi sungai.[]

TEKS BACAAN IJAB DAN QOBUL


TEKS ATAU BACAAN IJAB DAN QOBUL PADA SAAT AKAD NIKAH NIKAH. BAHASA INDONESIA, BAHASA ARAB, BAHASA INGGRIS.
I . IJAB DAN QOBUL BAHASA INDONESIA.
Ijab :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ – اَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمِ -  اَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّالله ُ- وَ اَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(Istighfar dibaca 3 kali)
SAUDARA/ANANDA _________________ BIN________________
SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN ENGKAU DENGAN _____________________YANG BERNAMA :_______________________
DENGAN MASKAWINNYA BERUPA : ______________________, TUNAI.
Atau :
SAUDARA/ANANDA _________________ BIN________________
SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN ANAK SAYA/KEPONAKAN SAYA/ADIK SAYA YANG BERNAMA _____________________ KEPADA ENGKAU.
DENGAN MASKAWINNYA BERUPA : ______________________, TUNAI.
Qobul :
SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA
_______________ BINTI _______________
DENGAN MASKAWINNYA YANG TERSEBUT TUNAI.

II . IJAB DAN QOBUL BAHASA ARAB.
Ijab :
اَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ * بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِِِ الرَّحِيْمِ *
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ … ×3 مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِيْ وَالذُّنُوْبِ وَاَتُوْبُ ِالَيْهِ
اَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّالله ُ * وَ اَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ *
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ للهِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِاللهِ وَعَلى آلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِـعَهُ وَنَصَـَرهُ وَمَنْ وَّالَهُ – وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ اَمَّا بَعْدُ : أُوَصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَي الله فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْن -
يَا ……….. بِنْ ………… ! اَنْكَحْـتُكَ وَزَوَّجْـتُكَ ِابْنَتِيْ ………………………….. بِمَهْرِ ………….. نَـقْدًا.
Qobul :
قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيـْجَهَا بِالْمَهْرِالْمَذ ْكُوْرِ نَـقْدًا
III . IJAB DAN QOBUL BAHASA INGGRIS.
IJAB :
BISMILLAAHIRROHMAANIRROOHIIM
ASTAGH FIRULLOOHAL’ADZIIM 3 X
ASY HADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOH,
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARROSUULULLOOH.
MR.________________________ SON OF _________________________
I MARRY OFF AND I WED OFF
MY REAL DAUGHTER ______________________ TO YOU,
WITH THE DOWRY _____________________ , IN CASH.
QOBUL :
I ACCEPT HER MARRIAGE AND WEDDING :
________________ DAUGHTER OF MR. ___________________
WITH THE DOWRY MENTIONED ABOVE IN CASH.

CR7 TAK SEFENOMENAL DENGAN RONALDO

CR7 Tak Sebaik Ronaldo Sang Fenomena


Gelandang serang AC Milan buka suara soal siapakah yang lebih baik antara Cristiano Ronaldo dan Ronaldo Luis Nazario de Lima. 

Disela-sela persiapan jelang laga melawan Barcelona, Kaka yang terkenal dengan sosok ramah dan bersahaja dihadapkan pada pertanyaan yang cukup sulit. Ia diminta menjawab pemain yang lebih baik antara mantan rekannya di Real Madrid, Cristiano Ronaldo, atau rekan setimnya di Timnas Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima.

Setelah berpikir sejenak, mantan peraih Ballon d'Or 2007 itu menyebut Ronaldo asal Brasil lebih baik ketimbang CR7. Menurut Kaka, adahal yang ada pada diri Ronaldo yang tak dimiliki kapten Portugal itu.

"Pemain terbaik yang pernah bermain bersama saya adalah Ronaldo, Il Fenomeno. Ronaldo lainnya (Cristiano) mungkin masuk dalam urutan lima besar, tapi saya melihat Sang Fenomena melakukan hal yang tak seorangpun pernah lakukan," ungkap pemain 31 tahun itu kepada tiki taka.

Ronaldo Luis Nazario de Lima pernah tercatat sebagai pemain terbaik dunia sebanyak dua kali di tahun 1996, 1997 dan 2002. Selain itu, selama 18 tahun berseragam Selecao, ia tiga kali mencapai final dan menyumbang gelar juara dunia di tahun 1994 dan 2002.

Sedangkan, Cristiano Ronaldo baru sekali dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia di tahun 2008. Di timnas, kiprah CR7 tidaklah secemerlang Sang Fenomena. Pencapaian terbaiknya adalah membawa Portugal higga babak semifial Piala Dunia 2006.[yob]

Sumber: goal - See more at: http://bola.inilah.com/read/detail/2044583/cr7-tak-sebaik-ronaldo-sang-fenomena#sthash.NZiFBpAl.dpuf

UPACARA NGABEN DI BALI

KLIK DIBAWAH INI UNTUK MELIHAT VIDEO UPACARA NGABEN
www.youtube.com/watch?v=jWHlyHd0MtI


Ngaben merupakan salah satu upacara besar di Bali. Salah satu rangkaian upacara Pitra Yadnya ini merupakan upacara untuk orang yang sudah meninggal. Ngaben adalah upacara penyucian atma (roh) fase pertama, sebagai kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya, dengan melakukan prosesi pembakaran jenazah. Ngaben sendiri adalah peleburan dari ajaran Agama Hindu dengan adat kebudayaan di Bali.
Di setiap daerah di Bali adalah hal yang lazim jika urutan acara dalam tata cara pelaksanaan Ngaben akan berbeda walaupun esensi upacara tersebut sama. Ini berkaitan dengan kepercayaan adat Bali yang mengenal adanya Desa Kala Patra yang secara harfiah di terjmahkan menjadi tempat, waktu dan keadaan.
Jenasah diletakkan selayaknya sedang tidur, dan keluarga yang ditinggalkan akan senantiasa beranggapan demikian (tertidur). Di dalam Panca Yadnya, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya.
Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang meninggal, sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Upacara Ngaben biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal, karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya. Mereka beranggapan bahwa, memang jenasah untuk sementara waktu tidak ada, tetapi akan menjalani reinkarnasi atau menemukan pengistirahatan terakhir di Moksha (bebas dari roda kematian dan reinkarnasi).
Seperti yang tertulis tentang pitra yadnya, badan manusia terdiri dari badan kasar, badan halus dan karma. Badan kasar manusia dibentuk dari 5 unsur yang disebut Panca Maha Bhuta yaitu pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat panas) bayu (angin) dan akasa (ruang hampa). Kelima unsur ini menyatu membentuk fisik manusia dan digerakan oleh atma (roh).
Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa. Ketika manusia meninggal yang mati adalah badan kasar saja, atma-nya tidak. Jadi, Ngaben adalah proses penyucian atma/roh saat meninggalkan badan kasar.
Ada beberapa pendapat tentang asal kata ngaben. Ada yang mengatakan ngaben dari kata beya yang artinya bekal, ada juga yang mengatakan dari kata ngabu (menjadi abu).
Dalam Hindu, diyakini bahwa Dewa Brahma, disamping sebagai dewa pencipta juga adalah dewa api. Jadi, Ngaben adalah proses penyucian roh dengan menggunakan sarana api, sehingga bisa kembali ke sang pencipta yaitu Brahma. Api yang digunakan adalah api konkrit untuk membakar jenazah, dan api abstrak berupa mantra pendeta untuk mem-pralina yaitu membakar kekotoran yang melekat pada atma/roh.
Upacara Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orang yang meninggal dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan-ikatan duniawinya, menuju surga, atau menjelma kembali ke dunia melalui reinkarnasi, dan ini sangat tergantung dari karmaphala selama masih hidup.
Ngaben tidak senantiasa dilakukan dengan segera. Untuk anggota kasta yang tinggi, sangatlah wajar untuk melakukan ritual ini dalam waktu 3 hari. Tetapi untuk anggota kasta yang rendah, karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan besar, maka hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian. Jenasah terlebih dahulu dikuburkan dan kemudian, biasanya baru akan dilakukan ritual Ngaben, secara bersama-sama dalam satu kampung.
Untuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Selama masa penyimpanan di rumah itu, roh orang yang meninggal menjadi tidak tenang dan selalu ingin kebebasan.
Hari baik biasanya diberikan oleh para pendeta (Pedanda), setelah melalui konsultasi dan kalender yang ada. Persiapan biasanya diambil jauh-jauh sebelum hari baik ditetapkan. Pada saat inilah keluarga, dibantu oleh masyarakat mempersiapkan sarcophagus atau “bade dan lembu” atau Wadah berbentuk vihara atau padma, sebagai symbol rumah Tuhan. Bade dan Lembu yang disiapkan biasanya sangat megah, terbuat dari bambu, kayu, kertas yang beraneka warna-warni sesuai dengan golongan atau kedudukan sosial ekonomi keluarga bersangkutan. “Bade dan Lembu” ini merupakan tempat mayat yang akan dilaksanakan Ngaben.
Prosesi ngaben dilakukan dengan berbagai proses upacara dan sarana upakara berupa sajen dan kelengkapannya, sebagai simbol-simbol seperti halnya ritual lain yang sering dilakukan umat Hindu Bali. Ngaben dilakukan untuk manusia yang meninggal dan masih ada jenazahnya, juga manusia meninggal yang tidak ada jenazahnya seperti orang tewas terseret arus laut dan jenazah yang tidak diketemukan, kecelakaan pesawat yang jenazahnya sudah hangus terbakar, atau seperti saat kasus bom Bali 1, dimana beberapa jenazah tidak bisa dikenali karena sudah terpotong-potong atau jadi abu akibat ledakan.
Untuk prosesi ngaben yang jenazahnya tidak ada dilakukan dengan membuat simbol dan mengambil sekepal tanah dilokasi meninggalnya, kemudian dibakar. Banyak tahap yang dilakukan dalam ngaben. Dimulai dari memandikan jenazah, ngajum, pembakaran dan nyekah. Setiap tahap ini memakai sarana banten (sesajen) yang berbeda-beda. Ketika ada yang meninggal, keluarganya akan menghadap ke pendeta untuk menanyakan kapan ada hari baik untuk melaksanakan ngaben. Biasanya akan diberikan waktu yang tidak lebih dari 7 hari sejak hari meninggalnya.
Setelah didapat hari H (pembakaran jenazah), pada pagi hari ketika upacara ini akan dilaksanakan, maka pihak keluarga dan sanak saudara serta masyarakat akan berkumpul mempersiapkan upacara ritual pertama yaitu nyiramin layon(memandikan jenazah). Jenazah akan dimandikan oleh kalangan brahmana sebagai kelompok yang karena status sosialnya mempunyai kewajiban untuk itu atau orang yang dianggap paling tua di dalam masyarakat. Selesai memandikan, jenazah akan dikenakan pakaian adat Bali lengkap, seperti layaknya orang yang masih hidup.
Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh dengan membuat simbol-simbol menggunakan kain bergambar unsur-unsur penyucian roh.
Sebelum acara puncak dilaksanakan, seluruh keluarga akan memberikan penghormatan terakhir dan memberikan doa semoga arwah yang diupacarai memperoleh tempat yang baik. Setelah semuanya siap, maka mayat akan ditempatkan di “Bade” tempat jenazah yang akan diusung ke kuburan, secara beramai-ramai ke tempat upacara Ngaben, diiringi dengan “gamelan”, “kidung suci”, dan diikuti seluruh keluarga dan masyarakat. Bentuk lembu atau vihara ini, dibawa ke tempat kremasi melalui suatu prosesi. Prosesi ini tidak berjalan pada satu jalan lurus. Hal ini guna mengacaukan roh jahat dan menjauhkannya dari jenasah.
Di depan “Bade” terdapat kain putih yang panjang yang bermakna sebagai pembuka jalan sang arwah menuju tempat asalnya. Di setiap pertigaan atau perempatan maka “Bade” akan diputar sebanyak 3 kali.
Sesampainya di kuburan, biasanya dilakukan di kuburan desa setempat, upacara Ngaben dilaksanakan dengan meletakkan mayat ke pemalungan (“lembu”), yaitu tempat membakar jenazah yang terbuat dari tumpukan batang pohon pisang, yang telah disiapkan, yang sebelumnya diawali dengan upacara-upacara lainnya dan doa mantra dari Ida Pedanda, kemudian “Lembu” dibakar sampai menjadi Abu. Abu ini kemudian dibuang ke Laut atau sungai yang dianggap suci.
Disini kembali dilakukan upacara penyucian roh berupa pralina oleh pendeta atau orang yang dianggap mampu untuk itu (biasanya dari clan brahmana). Pralina adalah pembakaran dengan api abstrak berupa mantra peleburan kekotoran atma yang melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dengann menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari kompor minyak tanah yang menggunakan angin.
Umumnya proses pembakaran dari jenazah yang utuh menjadi abu memerlukan waktu 1 jam. Abu ini kemudian dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai menjadi sekah. Sekah ini yang dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam semesta dan sekaligus pintu menuju ke rumah Tuhan.
Setelah upacara ini, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci dan pura masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati lelulur dan juga orang tuanya. Terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami reinkarnasi akan kembali dalam lingkaran keluarga lagi, jadi biasanya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orang tuanya.
Demikian secara singkat rangkaian prosesi ngaben di Bali. Ada catatan lain yaitu untuk bayi yang berumur dibawah 42 hari dan atau belum tanggal gigi, jenazahnya harus dikubur. Ngabennya dilakukan mengikuti ngaben yang akan ada jika ada keluarganya yang meninggal.
Status kelahiran kembali roh orang yang meninggal dunia, berhubungan erat dengan karma dan perbuatan serta tingkah laku selama hidup sebelumnya. Secara umum, orang Bali merasakan bahwa roh yang lahir kembali ke dunia hanya bisa di dalam lingkaran keluarga yang ada hubungan darah dengannya. Lingkaran hidup mati bagi orang Bali adalah karena hubungannya dengan leluhurnya.
Setiap orang tahu bahwa di satu saat nanti dia akan menjadi leluhur juga, yang di dalam perjalannya di dunia lain harus dipercepat dan mendapatkan perhatian cukup bila sewaktu-waktu nanti kembali menjelma ke Pulau yang dicintainya, Pulau Bali.


WABAH PENYAKIT


CONTOH 3 WABAH PENYAKIT MEMATIKAN....

Virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lain akan selalu menemani kehidupan. Keganasannya tak mengenal batas negara dan benua. Dengan ukurannya yang mikroskopis, virus dan bakteri telah memberikan warna tersendiri pada sejarah kehidupan manusia. Warna hitam kelam yang dikenal sebagai pandemi atau wabah.


Dalam sejarah perjalanan manusia, telah tercatat banyak wabah besar atau pandemi yang cukup signifikan dan merenggut banyak nyawa. Berikut ini adalah beberapa contoh wabah besar yang pernah tercatat dalam sejarah:

1.    
Cacar (430 SM? - 1979)

Penyakit cacar telah menewaskan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia di abad ke-20sajadan sebagian besar merupakan penduduk asli Amerika.

Cacar (juga dikenal dengan nama Latin variola atau variola veraadalah penyakit menular yang unik untuk manusiaCacar disebabkan oleh salah satu dari dua varian virus bernama variola mayor dan variola minor. V. Mayor, yang lebih mematikan, memiliki angka kematian 30-35%, sedangkan V. minor menyebabkan bentuk ringan dari penyakit yang disebut alastrim dan membunuh ~ 1% dari penderitanya. Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65–85% penderita. Pada sedikit kasus, efek samping yang dapat terjadi adalah kebutaankarena ulserasi kornea dan infertilitas pada korban laki-laki.

PENDERITA CACAR
Cacar menewaskan sekitar60 juta orang Eropa,termasuk lima raja yangberkuasa Eropapada abad ke-18 sajaSampai dengan 30dari mereka yang terinfeksitermasuk 80% dari anak di bawah usia 5 tahunmeninggal akibat penyakit inidan sepertiga dari korban menjadi buta.


Adapun Amerika, setelah kontak pertama dengan orang Eropa dan Afrikabeberapa percaya bahwa kematian 90 sampai 95 persen dari penduduk asli Amerika disebabkan oleh para pendatang tersebut. Hal ini diduga bahwa cacar adalah penyebab utama danbertanggung jawab atas pembunuhan hampir semua penduduk asli Amerika. Di Meksikoketika Aztec bangkit memberontak melawan Cortés, dikarenakan kalah jumlah,orang Spanyol terpaksa mengungsiDalam pertempuran ituseorang tentara Spanyolyang terinfeksi cacar meninggal. Setelah pertempuran, suku Aztec kemudian tertular virus dari tubuh tentara Spanyol tersebutKetika Cortés kembali ke ibukota Azteccacartelah menghancurkan populasi AztecCacar telah membunuh sebagian besar daritentara Azteckaisardan 25dari keseluruhan populasiCortés kemudian dengan mudah mengalahkan Aztec dan masuk Tenochtitlán, di mana ia menemukan cacar yang telah membunuh orang Aztec lebih daripada apa yang telah dibunuh oleh senjata perang.


Cacar diperkirakan bertanggung jawab terhadap 300-500 juta kematian di abad ke-20.Pada tahun 1967, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 15 jutaorang terjangkit penyakit cacar dan bahwa dua juta meninggal pada tahun ituSetelahkampanye vaksinasi sukses sepanjang abad 19 dan 20WHO mengeluarkan sertifikasipemberantasan cacar pada tahun 1979Hingga hari inicacar adalah satu-satunyapenyakit menular pada manusia yang telah benar-benar diberantas dari alam.


2.  Flu Spanyol (1918 - 1919)


Menewaskan 50 sampai 100 juta orang di seluruh dunia dalam waktu kurang dari 2 tahun


Pada tahun 1918 dan 1919, pandemi Flu Spanyol membunuh lebih banyak orang dibanding Hitler, senjata nuklir dan semua teroris jika dikombinasikan. (Pandemi adalah epidemi yang mewabah pada skala global.) Flu Spanyol merupakan versi lebih parah dari flu biasa, yang ditandai dengan sakit tenggorokan biasa, sakit kepala dan demam. Namun, pada banyak pasien, penyakit ini cepat berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih buruk dari pilek biasa. Menggigil dan kelelahan ekstrim yang sering disertai dengan cairan di paru-paru. Salah satu dokter yang merawat pasien yang terinfeksi menggambarkan adegan suram: "Wajah-wajah pasien kebiruan, batuk disertai dahak bernoda darah. Di pagi hari, mayat ditumpuk di kamar mayat seperti kayu bakar."

FLU SPANYOL

Tidak ada obat untuk virus influenzabahkan sampai hari ini. Semua yang dokter bisalakukan adalah mencoba untuk membuat pasien nyamanyang merupakan satu-satunyacara yang baik pada waktu itu, karena paru-paru pasien dipenuhi cairan dan diderabatuk tak tertahankanWajah korban yang kebiruan akhirnya berubah coklat atau ungu dan kaki mereka menjadi hitam. Sebagian dari pasien-pasien tersebut juga  terinfeksi bakteri pneumonia sebagai infeksi sekunderKarena antibiotik belum ditemukaninfeksi sekunder ini juga pada dasarnya tidak dapat diobatiPandemi datang dan pergi seperti kilatLebih dari setengah juta orang meninggal di Amerika Serikat saja, di seluruh dunia,lebih dari 50 juta.


3.   Black Death (1340 - 1771):


Menewaskan 75 juta orang di seluruh dunia.

The Black Death, atau The Black Plague, adalah salah satu pandemi paling mematikandalam sejarah manusiaWabah ini dimulai di Asia SelatanBarat atau Tengah danmenyebar ke Eropa pada akhir 1340-anJumlah total kematian di seluruh dunia daripandemi diperkirakan mencapai 75 juta orangdengan 20 juta kematian di Eropa saja.The Black Death diperkirakan telah membunuh antara sepertiga hingga dua pertiga daripenduduk Eropa.

Wabah penyakit ini muncul dengan sendirinya melalui tiga varian penularan. Paling umum merupakan Varian Pes berasal dari pembengkakan yang muncul di leher korban, ketiak ataupun pangkal paha. Penyakit ini tumbuh dengan berbagai ukuran, dimulai dari sebesar telur hingga sebesar apel. Meskipun beberapa orang selamat dari cobaan yang menyakitkan, wabah penyakit ini biasanya memberikan harapan hidup pada korban hingga seminggu.


Varian kedua merupakan wabah Pneumonia yang menyerang sistem pernapasan dan disebarkan hanya dengan menghirup udara yang dihembuskan melalui korban. Wabah penyakit ini jauh lebih mematikan dibanding wabah Pes, harapan hidup hanya dapat diukur dalam satu atau dua hari.

Varian ketiga merupakan penularan wabah Septicemia, penyakit yang menyerang sistem darah.

Tanda klasik penyakit pes adalah munculnya buboes di selangkangan, leher dan ketiak, dengan nanah yang mengalir dan berdarah. Korban mengalami kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya, sampai mereka ditutupi bercak gelap. Sebagian besar korban meninggal dalam waktu empat sampai tujuh hari setelah infeksi.


Ketika wabah mencapai Eropa, ia pertama kali melanda kota-kota pelabuhan dan kemudian mengikuti rute perdagangan, baik lewat laut dan darat. Penyakit pes adalah bentuk paling sering terlihat selama wabah Black Death, dengan angka kematian 30-75 persen dengan gejala demam 38-41 ° C (101-105 ° F), sakit kepala, nyeri sendi sakit, mual dan muntah, dan perasaan umum malaise. Dari mereka yang terjangkit penyakit pes, 4 dari 5 meninggal dalam waktu delapan hari. Wabah pneumonia adalah bentuk yang paling sering kedua selama Black Death, dengan angka kematian 90-95 persen.

lukisan black death

Penyakit yang sama diduga telah kembali ke Eropa setiap generasi dengan berbagai virulensi dan mortalitas hingga tahun 1700. Selama periode ini, lebih dari 100 epidemi wabah menyapu seluruh Eropa. Setelah kembali pada tahun 1603, wabah membunuh 38.000 penduduk London. Wabah abad ke-17 yang terkenal lainnya adalah Wabah Italia (1629-1631), Wabah Besar Seville (1647-1652), Wabah Besar London (1665-1666), Wabah Besar Wina (1679). Ada beberapa kontroversi mengenai identitas dari penyakit dalam wabah tersebut, tetapi dalam bentuk virulen penyakit yang ada sama dengan penyakit yang terjadi selama wabah black death. Setelah Wabah Besar Marseille (1720-1722) dan wabah di Moskow (1771), tampaknya penyakit-penyakit tersebut telah menghilang dari Eropa pada abad ke-18. Wabah Black Death pada abad keempat belas memiliki efek drastis pada populasi Eropa, yang mengubah struktur sosial Eropa.